Langsung ke konten utama

Modul Ajar Bahasa Inggris Fase D Kelas VII

Modul ajar adalah materi pembelajaran pada kurikulum merdeka yang dirancang untuk membantu proses belajar mengajar siswa. Modul ajar berfungsi sebagai panduan bagi pendidik atau guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Berikut salah satu contoh modul ajar: Modul Ajar Bahasa Inggris Satuan Pendidikan: Sekolah Menengah Pertama Fase/kelas: Fase D Kelas 7 Tahun Pelajarn:2023-2024 Alokasi Waktu:  2JP (2×40 Menit) Peserta didik: Siswa Reguler Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran Capaian Pembelajaran ( CP ) Pada akhir Fase D, peserta didik mengomunikasikan ide dan pengalaman mereka melalui paragraf sederhana dan terstruktur, menunjukkan perkembangan dalam penggunaan kosakata spesifik dan struktur kalimat sederhana yang berkaitan dengan deskripsi orang. Menggunakan contoh, mereka membuat perencanaan, menulis, dan menyajikan teks deskripsi orang dengan menggunakan kalimat sederhana dan majemuk untuk menyusun argumen dan menjelaskan atau mempertahankan suatu pendapat. Tujuan Pe...

Tradisi Sayyang Pattu'du'



Tradisi merupakan kebijakan turun temurun dari masing-masing daerah. Di negara kita sendiri, negara Indonesia mempunya beragaman tradisi, seni, budaya yang indah nan menarik untuk kita lestarikan.

Salah satu tradisi yang ada di Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat yaitu tradisi Sayyang Pattu'du'. Sayyang Pattu'du' terdiri dari dua kata yaitu Sayyang dan Pattu'du'. Sayyang dalam bahasa Mandar berarti kuda, dan Pattu'du' dalam bahasa Mandar berarti menari. Jadi Sayyang Pattu'du artinya kuda menari dengan hentakkan kakinya.

Tradisi Sayyang Pattu'du' merupakan pertunjukan tradisional masyarakat Mandar yang dimana tradisi ini dilakukan pada anak yang telah khatam Al-Qur'an. Sayyang Pattu'du' juga sering dilaksanakan ketika memperingati kelahiran Nabi besar Muhammad SAW atau yang biasa disebut dengan hari Maulid. 

Sayyang Pattu'du' dinaiki oleh para wanita cantik Mandar dengan menggunakan busana pakaian adat Mandar dan mengelilingi daerah, wanita Mandar pun terlhat Malaqbi (anggun/cantik) ketika menaiki Sayyang Pattuqdu'. 

Ketika menaiki Sayyang Pattu'du' tentu saja ada yang memegang kita agar aman dan tidak terjatuh. Terdapat beberapa laki-laki yang akan memegang kita dan meyakinkan kita aman dan selamat ketika menaiki Sayyang Pattu'du' dan salah seorang yang menuntun kuda tersebut juga satu orang laki-laki yang akan memegang payung yang dihiasi dengan rumbai-rumbai dan diikatkan dengan bambu agar payung tersebut terlihat tinggi dan dapat melindugi para penaik Sayyang Pattu'du' agar tidak kepanasan.

Sayyang pattu'du' pun diiringi oleh "Parrawana". Parrawana yaitu iringan gendang yang dimainkan oleh para laki-laki dengan gaya dan khasnya sendiri sehingga terlihat menarik dan juga membuat para masyarakat terhibur. Kadang, para pemain Parrawana pun melantunkan Kallinda'da' (pantun/puisi mandar) ke wanita yang menaiki sayyang tersebut sehingga membuat wanita tersebut pun tertawa bahkan tersipu malu. 

Sayyang Pattu'du' ini dikategorikan sebagai budaya atau tradisi khas masyarakat Mandar yang harus dilestarikan. Jadi, kita sebagai kaum muda generasi bangsa harus tahu apa saja tradisi dan budaya yang ada di negara kita. Karena jika bukan kita yang akan melestarikannya maka siapa lagi?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tutorial Hijab Segi Empat Simple

  Hijab merupakan penutup kepala yang digunakan oleh kaum wanita muslim sebagai syarat menutup aurat. Ada banyak jenis hijab mulai dari hijab segi empat, pashmina, jersey, kaos dan masih banyak lagi. Saat ini ada banyak tutorial atau cara model hijab agar terlihat cantik dan anggun.  Berikut tutorial hijab segi empat yang simple: Pasang hijab dengan sisi panjang sebelah kemudian kaitkan dengan menggunakan peniti. Rapikan hijab tersebut Kemudian sisi yang lebih panjang lilitkan ke belakang Peniti bagian atas hijab agar terlihat tetap rapi  Step selanjutnya rapikan hijab  Hijab telah selesai Nah, itulah tadi tutorial hijab segi empat simple sangat mudah bukan?

Bahkan Jika Aku Sendiri Aku Tidak Butuh Simpati

Di keheningan malam, disaat semuanya telah terlelap. Aku dengan segenggam ponsel pintarku masih terjaga. Duduk termenung di pojok ruangan memikirkan ada apa dengan diriku? Disaat semua tanda tanya terlintas dikepalaku dan semua kalimat terbentang di otakku mengapa tak ada satu pun terjawabkan? Ku coba bertanya ke semua orang, namun semuanya tampak tak peduli. Aku pun mulai berfikir "apakah ada yang salah dengan diriku?" Ku cerna kata demi kata, bait demi bait, kalimat demi kalimat, akhirnya aku pun menemukan jawabannya. Sungguh diriku haus dengan simpati. Mencoba agar semua tuk peduli, namun ternyata saya salah. Tanpa sadar setetes air jatuh di pipiku. Ku coba tuk menghapus, namun air tersebut tampaknya semakin deras. Kemudian ku coba tuk halangi dengan sebenteng doa di sepertiga malam. Akhirnya, semuanya pun redah. Aku pun berfikir bahwa tidak semua hal yang diinginkan akan sesuai dengan ekspektasi, dan kini ku sadari bahwa jika aku sendiri aku tidak butuh simpati dari orang...

Ada Cerita Apa di Balik PMM 3?

Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), adalah salah satu program unggulan Ditjen Diktiristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan di luar perguruan tinggi (PT) asal. Melalui PMM, mahasiswa yang lolos seleksi mendapatkan kesempatan untuk belajar di luar kampus, mengeksplor dan mempelajari keberagaman budaya nusantara dan berteman dengan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Tahun 2023, saya berhasil lolos program Pertukaran Mahasiswa Merdeka batch 3 di kampus IKIP BUDI UTOMO Malang yang saat ini nama kampusnya telah berubah menjadi Universitas Insan Budi Utomo. Sungguh sebuah rasa syukur bisa lolos di program tersebut. Kurang lebih 170 mahasiswa Universitas Sulawesi Barat yang lolos dalam program PMM batch 3 ini dan sebanyak 17 mahasiswa yang lolos di kampus UIBU Malang.  Kesan pertama saya berada di Kota Malang, saya kira kota Malang adalah kota yang ding...